Laporan Seputar Khilafah ConferencePembukaan
Alhamdulillah, khilafah conference yang dilakukan tanggal 28 Januari berjalan dengan lancar. Ratusan orang datang dari seluruh kalangan komunitas muslim berkumpul di White Castle Function Centre untuk menghadirinya. Khilafah conference ini mendatangkan pembicara local dan international. Awalnya saya pikir yang datang mesti hanya sedikit, karena sudah banyak berita yang serem-serem di media cetak dan elektronik. Belum lagi pembatalan dari pihak gedung di Bankstown yang sudah di pesan sejak lama, eh ternyata acara tinggal 2-3 minggu dibatalkan tanpa ada alasan yang jelas. Alhamdulillah, ternyata ummat Islam sudah mulai bisa menilai objectif berita-berita tentang Islam di media. Justru berita-berita itu menjadi iklan gratis juga .
Saya membaca di koran The Daily Telegraph hari senin, dengan judul ‘Aussie Muslims told: Be prepared for jihad’ . Dibagian kolom kecilnya dengan sub judul ‘A party for preaching’. Disitu dikatakan bahwa pertemuan 500 Muslims di Lakemba kemaren, seperti acara yang menyenangkan –much like a birthday party or family reunion’. Setiap orang yang datang saling bersalaman dan disambut dengan senyum hangat dari anggota hizbut tahrir yang membuat semua orang nyaman dengan pertemuan saat itu. Para sister sedang ngobrol di bagian sister, dan brother setup book stalls dan mempersiapkan luch gratis. Semuanya tidak terlihat seperti orang yang radical atau militan sampai akhirnya mereka membuka mulutnya, dan memulai orasinya.
Yah berita itu memang betul, suasana saat itu sangat romantik, sampai teman saya bilang, kita seperti menghadiri pesta pernikahan. Karena memang setting gedungnya cantik sekali, dan dipenuhi dengan warna putih (namanya juga white castle). Awalnya para wartawan oke saja, namun setelah para pembiacara memulai orasinya, mereka mulai geleng-geleng kepala, yang kadang sesekali mengangguk juga (tak tahu itu tanda mengiyakan atau tanda lainnya). Saya kebetulan juga duduk dekat dengan kumpulan wartawan, karena kondisi saya dengan anak dua, maka saya memutuskan mencari posisi duduk yang mudah untuk moving around.
Isi
Dalam orasinya, Shiek Issam Amera from Palestine reminded the audience about the necessity of re-establishing the Islamic Caliphate (Khilafah) and the ramifications of its absence. Ashraf Doureihi from Sydney provided a detailed outline of the political work required to achieve the party’s objective. Ismail Yusanto from Indonesia charted some of the potential challenges to face a newly established Khilafah, whilst Maryam Brack from Sydney articulated the case for Islam as the antidote to the ills of Capitalism. The conference was concluded with the proclamation of the ‘Conference Declaration ’ .
Wassim Doureihi, Media Representative of Hizb ut-Tahrir Australia, says: “The Khilafah Conference was conducted under a campaign of intimidation and misinformation. The success of this Conference demonstrates clearly the Muslim community’s desire to reject any attempt at silencing the legitimate voice of political Islam.”
Commenting on the calls by NSW Premier Morris Iemma, NSW Deputy Premier John Watkins and Federal Opposition Immigration Spokesperson Tony Burke for Hizb ut-Tahrir to be banned, Wassim Doureihi commented:
“It seems state and federal politicians are only interested in playing politics with security. Such politicians will need to explain why it is unacceptable for Hizb ut-Tahrir to campaign for representative government in the Muslim world, and why it is deemed a crime to oppose tyranny and oppression in the Muslim world.”
Hizb ut-Tahrir will be writing to the NSW Premier, the NSW Deputy Premier, and the Federal Opposition Spokesperson on Immigration to seek a clarification of their reported views.
Untuk melihat berita yang beredar di media, anda boleh melihat link dibawah ini:
Sharia law for Sydney
Labor demands visa investigation
Ruddock: no ban on Muslim group
Radical cleric calls for Islamic utopia
NSW Jewish leaders slam Hizb ut-Tahrir
Governments row over Muslim group
Penutup
Bagi saya pribadi, conference minggu kemaren itu sangatlah penting dan bagus. Mengingatkan ummat Islam kembali akan kondisi mereka yang terpuruk dan bahwa mereka bisa bangkit dari kondisi yang semakin terpojok dan terhina saat ini. Memang hanya 500 orang yang mendengarkan, namuan jika diantara 500 orang ini aktif untuk berdakwah, insyaAllah akan semakin banyak ummat Islam yang sadar akan kondisinya saat ini.
Di akhir pertemuan, sebelum doa yang dibacakan oleh Shiek Issam Amera. Beliau memberikan wejangan yang sangat berarti. Beliau menekankan bahwa pertemuan saat ini bukanlah untuk mengajak orang islam agar menjadi anggota hizbut tahrir, pertemuan ini hanya memberikan suatu solusi yang bagus untuk ummat Islam. Hanya mengingkan orang mengenal ide khilafah dan kemudian belajar dan mendukungnya, hanya ingin orang agar sadar akan kondisi muslim saat ini dan sadar bahwa sistem kapitalis hanyalah membawa mala petaka. Beliau juga menjelaskan, kalau tujuan kita berdakwah hanya ingin mengajak orang itu ikut dengan partai kita, sifatnya hanyalah ke group saja. Hizbut tahrir itu disini (di Aussie) tidaklah di kenal, mungkin hanya media dan government saja yang kenal baik, namun Islam itu lebih luas dikenal, maka ketika berdakwah janganlah ajak orang itu kepada partai, ajaklah dia untuk mengenal Islam dan kembali menjadi muslim yang kaffah. Ada banyak golongan tidak masalah, yang penting saling jaga ukhuwah dan silaturahmi, dan yang terpenting lagi saling kerjasama (bukan saling bermusuhan) untuk mengembalikan kejayaan ummat ini dengan mendirikan Khilafah Islamiyah.
Shiek Issam Amera juga mengingatkan kepada para peserta, bahwa setelah keluar dari gedung ini, harap peserta memilih tokoh sahabat sebagai figur dan kemudian mencontohnya. Beliau mencontohkan sahabat Bilal, yang tetap kokoh dengan keimanannya meskipun disiksa sedemikian rupa. Atau sahabat Muaz bin Umair, yang berani meninggalkan segalanya hanya untuk Islam, dan kemudian dikirim Rosulullah SAW ke Madinah untuk menyebarkan Islam yang akhirnya banyak orang madinah menjadi muslim, dan Rosulullah hijrah ke Madinah dan memulaikan state disana. Kalaulah tidak mampu menjadi dua sahabat itu, bisa mencontoh Abu Dzar (saya tidak tahu pasti bagaiman spellingnya), dia datang ke Makkah untuk berislam, namun beliau takut akan ancaman kaum Quraish, maka Rasulullah berpesan kepada beliau untuk kembali kepada kaumnya dan kalau Islam mengalami kemenangan maka datanglah. Akhirnya ketika Rasulullah SAW berhasil mendapatkan kemenangan dan mendirikan state di Madinah, beliau datang. Namun beliau datang tidaklah sendirian, beliau datang dengan membawa 2 suku..Subhanalloh.
Semoga kita menjadi orang-orang pilihan, dan tetap istiqomah dan ikhlas dalam menjalankan dakwah ini, tidak peduli dengan apapun tuduhan yang dilemparkan orang-orang fasiq, selama kita yakin kita memegang Islam, InsyaAllah Allah akan selalu beserta orang-orang yang menolong Agama Allah.
Laporan dari sahabat Syariah Publications ; Rusyda Ummu Hafizh, Australia
jundiku.multiply.com/journal/item/27